Object Relational Mapping (ORM) Frameworks And Tools

Ada banyak framework ORM yang digunakan saat ini. Richardson (2009) memberikan gambaran tersendiri dari framework ORM yang popular saat ini. Sebagai contoh Hibernate, Toplink and OpenJPA framework yang populer dengan Java developers. Yang terbaru ada dua framework ORM yang digunakan oleh perusahaan yaitu Active Record for Ruby dan GORM ( Grails Object Relational Mapping) for Groovy.

Persyaratan Mutu untuk ORM 
Vijay (2008) memberikan kriteria dasar untuk perangkat ORM yang berkualitas, antara lain :
  • Object-to-database mapping: Ini adalah aspek yang paling penting dari sebuah alat ORM. Sebuah tools ORM harus memiliki kemampuan mapping untuk obyek bisnis ke tabel-tabel database melalui semacam metadata mapping. Ini adalah inti dasar dari object relational mapping.
  • Object caching: Fungsi ini memungkinkan objek / cache data untuk meningkatkan kinerja di persistence layer.
  • Multiple database-platform support: Sebuah ORM yang berkualitas menawarkan portabilitas dari satu RDBMS provider ke yang lain.
  • Lazy loading: Tujuan lazy loading adalah untuk mengoptimalkan penggunaan memori server database dengan mengutamakan komponen yang harus dimuat ke memori ketika program dimulai.
  • Nonintrusive persistence: berarti ORM tidak perlu untuk memperpanjang atau mewarisi dari fungsi, kelas, interface, atau apa pun dari operator tertentu.
  • Multiple object-oriented framework support: Ada beberapa produk ORM yang sangat sedikit menawarkan kompatibiltas dengan multiple object oriented languages dan lingkungan pengembangan.
  • Stored procedure support: Kadang-kadang prosedur yang benar-benar tersimpan adalah satu-satunya pilihan yang layak, karena masalah kinerja dengan query di tool ORM berjalan lama atau sangat kompleks (misalnya, reporting).