Papa Harus Tetap Rileks Mendampingi Persalinan

Saat menjelang persalinan, Mama pasti mengalami stres yang berkepanjangan. Kecemasan yang berlebihan, stress karena mengalami kontraksi yang menimbulkan rasa nyeri, menanti pembukaan yang tak kunjung meningkat, maupun bayangan akan risiko yang dihadapi selanjutnya. Padahal proses melahirkan itu sendiri sangat membutuhkan kondisi fisik dan mental yang prima, termasuk bersikap relaks dan menghindari stres.

Selain Mama, sebenarnya Papa juga mengalami stress dan tekanan mental yang tidak kalah besarnya. Apalagi jika kelahiran yang dihadapi adalah kelahiran pertama. Sedangkan selama persiapan kelahiran Mama sangat membutuhkan dukungan dan ketenangan dari orang yang mendampinginya. Jadi, kehadiran Papa yang tenang sangat penting untuk Mama selama menghadapi kelahiran.

Sangat wajar jika selama menghadapi persalinan, Mama ingin selalu dekat dan didampingi Papa. Begitu juga Papa, pasti sangat ingin mendampingi Mama melewati proses kelahiran dengan lancar. Tapi tidak jarang, justru Papa lebih panik dan heboh dibandingkan Mama. Tidak dapat dipungkiri, perasaan Papa juga sangat tidak karuan. Takut, cemas, senang, berdebar, khawatir, semua bercampur aduk. Tetapi bagaimanapun juga ketenangan Papa sangat penting dan dibutuhkan. Sebisa mungkin Papa dapat memberi perhatian dan dukungan moral untuk Mama, tenang tapi tetap tanggap dan lincah. Peka terhadap kondisi Mama yang akan melahirkan. Lalu bagaimana caranya supaya Papa tetap tenang selama mendampingi Mama menghadapi proses kelahiran? Berikut ini adalah bekal utama untuk menjadi pendamping yang baik:

Berbekal pengetahuan dan pendidikan menghadapi kelahiran
Sebagai seorang suami, penting bagi Papa untuk mengetahui segala proses yang dilalui selama masa kehamilan hingga persalinan. Setiap Papa sebaiknya juga memperoleh pendidikan khusus tentang tekhnik mendampingi Mama dengan baik dalam proses persalinan. Misalnya, Papa harus tahu bagaimana membantu Mama mengatasi atau mengurangi rasa sakit saat kontraksi dengan memberikan pijatan di punggung belakang. Papa juga harus paham tekhnik pernafasan yang harus Mama lakukan saat persalinan, supaya dapat membimbing ketika Mama mulai panik dan kesakitan. Sangat disarankan, Papa mengikuti kelas persiapan melahirkan.

Mengatasi rasa khawatir
Tidak dapat dipungkiri, Papa pasti diliputi rasa khawatir selama mendampingi proses persalianan. Namun sebagai pendamping yang baik, Papa harus dapat mengatasi rasa khawatir tersebut dan tidak menunjukkannya di depan Mama. Bayangkan saja apa yang akan terjadi jika Papa justru menularkan energi negatif dari rasa khawatirnya pada Mama? Mama pasti akan lebih stress dan ketakutan. Meskipun berat, berakting di depan Mama sangat penting supaya tidak mempengaruhi suasana hati dan psikologi Mama.

Pendamping Papa
Alangkah baiknya jika selama mendampingi Mama menghadapi proses persalinan, Papa juga ditemani oleh keluarga atau seorang sahabat. Kehadiran pendamping untuk Papa sangat berperan untuk menenangkan dan memberi semangat. Dapat juga menggantikan peran Papa untuk berjaga ketika kelelahan.

Majalah atau bahan bacaan
Membaca majalah atau surat kabar dapat mengalihkan kekhawatiran Papa untuk sesaat. Sehingga setelah Papa lebih tenang, dapat mendampingi Mama dengan lebih stabil.

Makanan kecil dan minuman
Papa tetap harus memperhatikan kesehatan dan jangan sampai sakit. Ada baiknya jika Papa atau pendamping Papa menyiapkan makanan kecil dan minuman untuk menjaga stamina.

Terus berdoa dan berserah
Hal utama dalam proses persalinan adalah tetap berdoa dan berserah kepada Tuhan. Serahkanlah segala kekhawatiran Papa dalam doa, mintalah pertolongan Tuhan sang pemilik kehidupan ini.

Nah, bagaimana Papa? Sudah siapkah mendampingi proses persalinan Mama? Se moga informasi ini bermanfaat.

Sumber: bidankita.com